Tag Archives: Bola
Prediksi Man United vs Liverpool: Timpang di Salah Satu Sayap
Prediksi Man United vs Liverpool: Timpang di Salah Satu Sayap – Di antara semua derbi yang ada di Britania Raya, rivalitas Manchester United dan Liverpool bisa dibilang yang terbesar. Kedua kesebelasan memiliki jumlah gelar juara terbanyak di Inggris. Keduanya akan bertemu pada Minggu (24/02) malam di Old Trafford, Manchester.
Rivalitas Man United dan Liverpool, atau Northwest Derby, bukan hanya soal sepakbola. Kedua kota ini—Manchester dan Liverpool—sempat memperebutkan pelabuhan. Meski Liverpool dikenal sebagai kota pelabuhan, ada kanal penghubung ke Manchester. Liverpool sempat mematok harga masuk pelabuhan terlalu tinggi, sehingga Manchester membuat kanal sendiri menembus langsung ke laut.
Namun setelah 1982, ketika pelabuhan Manchester tutup karena tak sanggup mengakomodasi ukuran kargo yang semakin besar, persaingan sudah murni soal sepakbola, ayo streaming bola hari ini, apalagi sejak masuk era Premier League (1992/93), ketika Liverpool tidak pernah menjadi juara.
Pada akhir pekan lalu Liverpool memang tak bermain di babak kelima Piala FA karena mereka sudah tersingkir terlebih dahulu di babak sebelumnya. Meski begitu Liverpool punya waktu istirahat yang lebih sedikit karena mereka bermain di tengah pekan lalu ketika imbang 0-0 melawan tamunya, Bayern München, di Liga Champions UEFA.
Dari rentang waktu gameweek 26 ke 27 sendiri, Man United bermain lebih banyak karena mereka bertanding di Piala FA (menang 2-0 melawan tuan rumah Chelsea) setelah kalah 0-2 di tengah pekan lalu (13/02) di Liga Champions melawan tamunya, Paris Saint-Germain.
Pada enam laga terakhir, Liverpool unggul dengan menang dua kali, sementara tiga laga berakhir imbang. Namun kemenangan terakhir Liverpool (3-1 di Desember) di Anfield membuat José Mourinho dipecat. Bedanya, akhir pekan ini pertandingan akan dimainkan di Old Trafford, serta manajer United juga sudah ole Gunnar Solskjær. Terakhir kali Liverpool menang di Old Trafford (3-0) terjadi sudah lama sekali, yaitu pada 16 Maret 2014.
Sama-sama Sedang Produktif dan Mengancam
Jika mengabaikan Liga Champions, kedua kesebelasan sedang sama-sama produktif. Dalam empat gameweek terakhir Liverpool mencetak 9 gol (terbaik ketiga), sementara Setan Merah mencetak 8 gol (terbaik keempat). Namun Man United lebih banyak menembak: 73 (terbanyak), banding Liverpool 60 (terbanyak keenam).
Mayoritas tembakan United juga dari mereka catatkan dari dalam kotak penalti, yaitu sebanyak 46 kali (terbanyak kedua). Artinya Man United lebih bisa menembus pertahanan lawan. Meski demikian, kedua kesebelasan sama-sama mencatatkan 27 shot on target (terbanyak kedua).
Dari data-data penyerangan ini, kita bisa berekspektasi jika pertandingan nanti menjanjikan banyak peluang. Apalagi Man United juga berhasil membuat peluang setiap 5,2 menit sekali, sementara Liverpool 6,4 menit sekali.
Beralih ke soal pertahanan, Liverpool sedang lebih banyak kebobolan dengan 5 kali, meski catatan tersebut masih tergolong sedikit (tersedikit ketujuh) jika dibandingkan dengan kesebelasan-kesebelasan lainnya di Liga Primer. Akan tetapi Man United hanya kebobolan 3 kali (tersedikit kedua).
Lalu apakah David De Gea tidak akan sibuk? Tidak juga. Meski kebobolan lebih sedikit, statistik menunjukkan United justru lebih sering menerima tembakan tepat sasaran, yaitu 16 kali (terbanyak ketujuh), berbanding Liverpool dengan hanya menerima 9 shot on targer (paling sedikit). Itu yang menjadi alasan kenapa De Gea lebih banyak melakukan save (14) daripada Alisson Becker (5).
Statistik lain juga menunjukkan jika Liverpool menjadi kesebelasan terbanyak ketiga soal tekel gagal (46) dari empat gameweek terakhir. Namun United lebih sering membuat error (3 dengan satu menjadi gol) di pertahanan mereka.
Waspada Set Piece dan Serangan Lewat Salah Satu Sayap
Kedua kesebelasan sama-sama baik dalam memanfaatkan situasi bola mati. United sedang sering membuat peluang lewat bola mati dengan 22 tembakan berhasil mereka hasilkan dengan diawali set piece, yang merupakan catatan terbanyak ketiga dari seluruh kesebelasan dalam empat gameweek terakhir.
Seolah berjodoh, Liverpool malah sedang banyak melakukan pelanggaran (44). Jadi The Reds harus berhati-hati, apalagi mereka juga banyak melakukan tekel gagal.
Namun soal bertahan dari set piece, United patut waspada juga. Liverpool banyak mendapatkan peluang dari sepak pojok (28; terbanyak kedua) dengan 32,1% sepak pojok berhasil sampai sasaran. Sasaran utama tentu saja Virgil van Dijk.
Sejauh ini United masih terlihat buruk mengantisipasi set piece. Mereka kecolongan 16 peluang dari situasi ini, yang merupakan angka terburuk keenam dari semua kesebelasan. Kemudian jika melihat cara United kebobolan pada laga melawan PSG, salah satunya juga berasal dari set piece berupa sepak pojok.
Salah satu yang disoroti pada laga ini adalah pada salah satu sayap, yaitu sayap yang ada Mohamed Salah-nya. Liverpool mencatatkan 46,9% peluang mereka dari sayap kanan (terbanyak kedua dari semua kesebelasan). Dalam empat gameweek terakhir, Salah lebih banyak beroperasi di sisi kanan penyerangan.
Begitu juga United lebih banyak menciptakan peluang dari sisi kiri penyerangan mereka, atau sisi kanan Liverpool, dengan 47,2% (terbanyak kedua). Dari data ini, diperkirakan pertarungan akan lebih timpang di sisi kiri Man United atau sisi kanan Liverpool.
Beberapa duel yang dinantikan adalah antara Luke Shaw dan Anthony Martial melawan Trent Alexander-Arnold dan Salah.
Prediksi
Baik Man United dan Liverpool sama-sama mengandalkan serangan balik. Bedanya pressing Liverpool lebih intens. Tak heran Liverpool sudah melakukan 75 bad touches (terburuk ketiga) karena skema semacam ini, jadi mereka harus berhati-hati karena bad touches akan membuat lawan mudah merebut bola dan melakukan counter-attack.
Paul Pogba masih menjadi pemain berbahaya dengan 17 tembakan (terbanyak) dan 5 peluang. Pogba memang bermain di tengah, namun jika dilihat dari rata-rata posisinya (heat map) sejak ditangani Solskjær, Pogba lebih banyak beraksi di sisi kiri United. Tak heran United lebih banyak menciptakan peluang dari kiri.
Jika peluang diperkirakan akan banyak, bagaimana dengan gol? Liverpool baru kebobolan 15 kali di liga (tersedikit). Pertahanan mereka mengalami peningkatan pesat dibandingkan musim-musim sebelumnya.
Namun salah satu kelemahan Liverpool adalah dalam menghadapi low cross. Setengah kebobolan mereka musim ini berasal dari situasi tersebut. Tak mengagetkan juga Van Dijk yang tinggi andal di duel udara, tapi kerepotan saat menghadapi bola melayang pendek yang cepat.
Berbicara tren, terutama jika mengerucutkan kepada Liga Primer, Man United sedang bagus-bagusnya. Melihat Liverpool sudah lama tak menang di Old Trafford juga, rasanya sulit melihat United bisa kalah akhir pekan ini.
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah bahwa kedua kesebelasan sama-sama bagus ketika mempertahankan keunggulan. Jadi, siapa pun yang unggul duluan, bisa menjadi kuncinya. Bedanya United punya riwayat comeback yang lebih baik daripada Liverpool.
Pembuktian Spanyol sebagai Timnas Terbaik Dunia
Pembuktian Spanyol sebagai Timnas Terbaik Dunia – tanggal 1 Juli 2012 sebagai negara pertama yang berhasil mempertahankan gelar juara Piala Eropa setelah mengalahkan Italia di partai final dengan skor 4-0 di Olimpic Stadium, Kiev, Ukraina.
Empat gol kemenangan Spanyol masing-masing dicetak oleh David Silva, Jordi Alba, Fernando Torres, dan Juan Mata.
Kemenangan empat gol tanpa balas yang diraih Spanyol dari Italia menjadikan final tersebut sebagai final tersubur sepanjang sejarah perhelatan Euro kunjungi Agen Judi Bola Online Terpercaya. Rekor sebelumnya tercatat ketika Jerman menghancurkan Uni Soviet 3-0 di final Euro 1972.
Menjadi juara di Eropa 2012 sangat spesial bagi Spanyol karena gelar itu mencatatkan Spanyol berhasil meraih hat-rick juara (trigelar). Pertama mereka berhasil menjadi juara Piala Eropa 2008, dua tahun berselang Spanyol berhasil keluar sebagai juara Piala Dunia 2010, hingga akhirnya keluar sebagai juara Piala Eropa 2012.
Spanyol tampil dengan generasi pemain luar biasa. Mereka juga melahirkan apa yang kita kenal dengan istilah tiki-taka. Permainan sepakbola operan-operan pendek yang indah dan selalu berorientasi ke gawang.
Dengan raihan tiga gelar berturut-turut tersebut, apakah Spanyol bisa dibilang sebagai kesebelasan terbaik dunia? Untuk menjawab itu, mari bandingkan dengan negara-negara yang pernah mencatatkan torehan luar biasa.
Generasi Emas Sepakbola Sebelum Spanyol 2008-2012
Pertama ada Italia 1934-1938 yang dibilang sebagai “dinasti internasional pertama”. Di empat tahun itu, Timnas Italia berhasil memenangi Piala Dunia 1934, Olimpiade 1936, dan Piala Dunia 1938.
Selanjutnya adalah Hungaria yang memenangi Olimpiade 1952 dan menempati peringkat kedua di Piala Dunia 1954. Tidak terkalahkan dalam 31 pertandingan dari tahun 1951 hingga 1954 adalah catatan lain yang pernah diraih Hungaria.
Brasil menjadi negara selanjutnya yang pernah meraih kejayaan. Dari 1958 hingga 1962, Brasil naik ke puncak sepakbola dunia. Negeri Samba memenangi Piala Dunia 1958 dengan cara yang menakjubkan, mencetak lima gol ke gawang Perancis pada semifinal dan lima gol ke Swedia di final. Brasil sempat gagal meraih juara Copa America tahun 1959 tetapi mereka berhasil mempertahankan juara Piala Dunia 1962. Saat itu Brasil bisa dibilang memiliki pemain-pemain hebat sepanjang masa.
Tim Jerman Barat dari 1970 hingga 1976 juga tampil sangat baik. Berawal menjadi semifinalis Piala Dunia 1970, Jerman Barat kemudian memenangi Piala Eropa 1972 dan Piala Dunia 1974. Jerman Barat menjadi negara pertama yang berhasil menyandingkan Piala Eropa dengan Piala Dunia sebelum Spanyol pada 2008 dan 2010. Kemudian pada Euro 1976, mereka menjadi runner-up.
Tim “total football” Belanda juga bisa dibilang mengubah cara permainan sepakbola selamanya. Mereka meletakkan dasar bagi filosofi sepakbola Spanyol. Belanda 1974 hingga 1978 memang hanya bisa tiga kali berakhir sebagai peringkat kedua: Piala Dunia 1974, Euro 1974, dan Piala Dunia 1978; namun mereka sudah dianggap sebagai negara “juara tanpa mahkota”.
Di era 1990-an Perancis menjadi juara dunia dengan memenangi Piala Dunia 1998 di rumah sendiri dengan generasi emas yang mereka miliki. Tim ini mencerminkan perubahan yang terjadi di Eropa. Menggabungkan kekuatan, kecepatan, dan teknik dengan karakter yang memungkinkanya mengatasi masalah di lapangan. Perancis membuktikan kehebatannya dengan menjadi juara Piala Eropa 2000.
***
Dengan raihan tiga gelar berturut-turut pada Piala Eropa 2008, Piala Dunia 2010, dan Piala Eropa 2012, wajar jika banyak yang bilang Spanyol 2008-2012 adalah generasi sepakbola terbaik dunia sejauh ini.
Jika kita hanya membicarakan gelar juara sebagai pembuktian, jelas Spanyol berhasil membuktikannya dengan trigelar tersebut. Namun bila kita bandingkan dengan enam negara di atas, dari mulai Italia 1934-1938, Hungaria 1952-1954, Jerman Barat 1970-1976, Belanda 1974-1978, dan Perancis 1998-2000, ternyata ada negara-negara yang bisa menancapkan pengaruh lebih hebat meski gelar juaranya tak sebanyak Spanyol 2008-2012.
Siapa yang mungkin menggantikan bintang-bintang dari permainan global pada tahun 2020-an?
Siapa yang mungkin menggantikan bintang-bintang dari permainan global pada tahun 2020-an? – Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi mendominasi 2010 dengan kecemerlangan mereka. Tidak ada yang mendekati.
Tapi penyerang Juventus Ronaldo, 34, dan Messi Barcelona, 32, tidak bisa bertahan selamanya. Siapa yang akan menggantikan mereka? Di sini, para penulis dan pakar BBC Sport mempertimbangkan pemain mana yang mungkin muncul sebagai pemimpin baru dalam permainan global selama 10 tahun ke depan.
Anda dapat meminta dan memberikan suara di bawah – ditambah dengarkan lebih banyak debat di podcast Sepakbola Eropa BBC Radio 5 Live pada hari Kamis, 9 Januari.
Mbappe baru berusia 21 tahun, sudah menjadi pemenang Piala Dunia dengan Prancis di Rusia pada 2018 dan bintang muda sepakbola terbesar. Diberkati dengan langkah terik dan mata pencetak gol alami, tidak mungkin untuk melihat bagaimana ia dapat dialihkan dari kebesaran sejati dalam dekade berikutnya. Dia adalah pewaris alami mahkota yang pada akhirnya akan ditinggalkan oleh Messi dan Ronaldo, dengan semua hadiah terbesar pasti ada dalam pandangannya. Info lengkap kunjungi agen judi bola
Mbappe saat ini di Paris St-Germain, mempelopori pencarian mereka untuk mahkota Liga Champions yang sulit dipahami. Tetapi nilai sejatinya akan ditunjukkan ketika ia pergi – mungkin musim panas mendatang – dengan biaya rekor dunia, dengan Real Madrid dan Zinedine Zidane di depan antrian.
Mbappe harus menampilkan daftar teratas, karena pada dasarnya dia sudah di sana. Dia sudah menjadi salah satu pemain terbaik di dunia saat ini, bahkan di usianya yang masih muda.
Dia dikirim di Piala Dunia pada tahun 2018, dan telah dominan di dalam negeri untuk PSG di Perancis. Jika dia bisa tampil ke level yang sama di tahap terakhir Liga Champions dan menambahkan Euro ke daftar kehormatannya, dia akan dekat dengan Ballon d’Or pertamanya.
Dunia sudah di kakinya. Hanya sikap diva yang bisa menghentikannya mengambil semuanya. Dia memiliki segalanya untuk mengambil alih papan iklan dari Messi dan Ronaldo: kecepatan, keterampilan, karisma, dan jumlah pipi yang tepat.